Daftar Blog Saya

Rabu, 01 Desember 2010

Pemberian merkuri dalam dosis rendah pada burung ibis putih ternyata bisa mengubah orientasi seksual burung. Merkuri menyebabkan banyak burung jantan berubah menjadi gay sehingga tak ada yang membuahi burung betina dan populasi anakan pun berkurang.
http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/12/01/1210145620X310.jpg
Kesimpulan tersebut didapatkan dalam penelitian Peter Frederick dari Universitas Florida di Gainesville dan Nilmini Jayasena dari Universitas Peradeniya di Sri Lanka. Hasil penelitiannya sendiri dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B yang terbit baru-baru ini.

Untuk mendapat kesimpulan tersebut, mereka mengambil sampel 160 burung ibis putih, mencekokinya dengan metil merkuri, dan mengobservasi setelahnya. Keduanya membagi burung menjadi 4 grup dengan dosis cekokan berbeda, yaitu 0,3 ppm, 0,1 ppm, 0,05 ppm, dan terakhir tak diberi metil merkuri.

Ketiga kelompok burung yang diberi merkuri terbukti secara signifikan berubah menjadi homoseks. Pada dosis 0,3 ppm, 81 persen burung jantan berubah menjadi penyuka sesama jenis. Mereka saling kawin satu sama lain, membangun sarang bersama, dan berduaan hingga beberapa minggu lamanya.

Sementara itu, populasi yang diberi merkuri tetapi tetap heteroseksual menunjukkan kualitas yang rendah dalam memelihara anakan. Frederick mengatakan, jika hal itu terjadi secara berkelanjutan, produksi anakan akan berkurang hingga 50 persen.

Penelitian ini adalah temuan pertama yang mendeskripsikan pengaruh zat kimia pada orientasi seksual hewan. Banyak bahan kimia dilaporkan mampu mengubah hewan jantan tertentu menjadi lebih feminin dan berkurang kesuburannya, tetapi tidak sampai mengubah orientasi seksualnya.

Merkuri sendiri adalah senyawa yang sangat beracun, terutama jika terdapat dalam wujud metil merkuri. Namun, menurut Frederick, sejauh ini tidak ada bukti yang mengungkapkan pengaruh merkuri pada orientasi seksual manusia, kecuali jika dilakukan studi jangka panjang untuk mengetahuinya.
Ikan asin tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ada kenikmatan tersendiri bila ikan asin dapat dimakan dengan nasi panas dan sambal terasi. Tapi sebaiknya jangan sering-sering makan ikan asin. Mengapa?

http://www.jurug.com/wp-content/uploads/2010/11/Kandungan-Gizi-Pada-Ikan-Asin.jpg

"Ikan asin itu mengandung nitrosamin yang merupakan pencetus aktifnya virus Epstein-Barr yang merupakan penyebab utama kanker nasofaring (kanker tenggorokan atau THT)," jelas dr Budianto Komari.

Ikan asin mengandung nitrosamin yang merupakan karsinogen (zat pemicu kanker). Ini karena dalam proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari bereaksi dengan nitrit (hasil perombakan protein) pada daging ikan, sehingga membentuk senyawa nitrosamin.

"Nitrosamin ini pencetus utama kanker nasofaring, tidak hanya di ikan asin tetapi juga banyak pada makanan yang diawetkan," kata dr Budi lebih lanjut.


dr Budi menjelaskan, di daerah China Selatan yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan hampir setiap hari makan ikan asin ternyata angka kejadian kanker nasofaring sangat tinggi. Dan pencetus utamanya adalah ikan asin.

Menurut dr Budi, virus Epstein-Barr sebenarnya banyak terdapat dimana-mana, bahkan di udara bebas. Hanya saja tidak semua akan menjadi kanker, virus ini akan tetap "tidur" di nasofaring jika tidak dipicu faktor-faktor tertentu.


Faktor-faktor pemicu aktifnya virus Epstein-Barr antara lain:

1. Genetik
Ras Mongoloid tercatat paling banyak menderita kanker nasofaring karena memiliki gen tertentu.

2. Cara hidup yang tidak sehat
Cara hidup yang tidak sehat seperti sering terkena polusi, asap, asap rokok, alkohol.

3. Cara makan
Cara makan yang tak sehat seperti sering makan ikan asin, makanan awetan yang diasap atau fermentasi, dan memasak dengan kayu.

4. Pekerjaan dan keagamaan
Orang yang bekerja di pabrik yang banyak gas dan bahan kimia industri, peleburan besi, formaldehida, serbuk kayu. Dan kegiatan keagamaan seperti dupa dan menyan.

"Sebenarnya kalau sekali-kali makan ikan asin ya nggak apa-apa, ikan asin enak kok. Tapi ya jangan sering-sering, jangan tiap hari juga. Yang terpenting makan harus bervariasi dan makanan segar, jangan terlalu sering makan makanan awetan atau kalengan," tutup dr Budi.

bahaya ikan asin

Ikan asin tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ada kenikmatan tersendiri bila ikan asin dapat dimakan dengan nasi panas dan sambal terasi. Tapi sebaiknya jangan sering-sering makan ikan asin. Mengapa?
http://www.jurug.com/wp-content/uploads/2010/11/Kandungan-Gizi-Pada-Ikan-Asin.jpg

"Ikan asin itu mengandung nitrosamin yang merupakan pencetus aktifnya virus Epstein-Barr yang merupakan penyebab utama kanker nasofaring (kanker tenggorokan atau THT)," jelas dr Budianto Komari.

Ikan asin mengandung nitrosamin yang merupakan karsinogen (zat pemicu kanker). Ini karena dalam proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari bereaksi dengan nitrit (hasil perombakan protein) pada daging ikan, sehingga membentuk senyawa nitrosamin.

"Nitrosamin ini pencetus utama kanker nasofaring, tidak hanya di ikan asin tetapi juga banyak pada makanan yang diawetkan," kata dr Budi lebih lanjut.


dr Budi menjelaskan, di daerah China Selatan yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan hampir setiap hari makan ikan asin ternyata angka kejadian kanker nasofaring sangat tinggi. Dan pencetus utamanya adalah ikan asin.

Menurut dr Budi, virus Epstein-Barr sebenarnya banyak terdapat dimana-mana, bahkan di udara bebas. Hanya saja tidak semua akan menjadi kanker, virus ini akan tetap "tidur" di nasofaring jika tidak dipicu faktor-faktor tertentu.


Faktor-faktor pemicu aktifnya virus Epstein-Barr antara lain:

1. Genetik
Ras Mongoloid tercatat paling banyak menderita kanker nasofaring karena memiliki gen tertentu.

2. Cara hidup yang tidak sehat
Cara hidup yang tidak sehat seperti sering terkena polusi, asap, asap rokok, alkohol.

3. Cara makan
Cara makan yang tak sehat seperti sering makan ikan asin, makanan awetan yang diasap atau fermentasi, dan memasak dengan kayu.

4. Pekerjaan dan keagamaan
Orang yang bekerja di pabrik yang banyak gas dan bahan kimia industri, peleburan besi, formaldehida, serbuk kayu. Dan kegiatan keagamaan seperti dupa dan menyan.

"Sebenarnya kalau sekali-kali makan ikan asin ya nggak apa-apa, ikan asin enak kok. Tapi ya jangan sering-sering, jangan tiap hari juga. Yang terpenting makan harus bervariasi dan makanan segar, jangan terlalu sering makan makanan awetan atau kalengan," tutup dr Budi.

Jumat, 26 November 2010

manajemen pemasaran

Manajemen
Manajemen berasal dari kata  to manage  yang  artinya mengurus, mengatur dan mengelola yang di pimpin oleh menajer. Manajer dalam kegiatan tersebuut haeus melakukan :
Ø  Perencanaan ( Planing )
Ø  Pengorganisasian ( Organisation )
Ø  Menggerakan ( Acuating )
Ø  Pengawasan ( controling )

Pemasaran
Kegiatan penyampaina\ barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Definisi Manajemen Pemasaran
Merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan dan  pengendalian program-prog dan  pengendalian program-program yang di buat untuk membentuk, membangun, dan memelihara. Keuntungan dari pertukatran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang.

Falsafah manjemen pemasaran ada 5 yaitu:
1.      Konsep produksi

Konsep produksi adalah uatu orientasi manajemen yang menganggap bahwa konsumen akan memnyenangi produk yang telah tersedia dan dapat di beli ( harga murah dan mudah di peroleh )
Karakteristik konsep produk :
                               I.            Konsumen mengetahui harga dan merek saingan
                            II.            Konsumen tidak mementingkan papa persaingan ( bukan harga )
                         III.            Organisasi atau perusahaan harus menjaga efesiensi produksi dan jangkau pemasaran sebagai kunci untuk mempertahankan langganan  






2.      Konsep produk
Merupakan orientasi manajemen yang menganggap  konsumen akan lebih tertarik pada produk-produk yang ditawarkan dengan mutu atau kwlitas yang terbaik pada tingkat harga tertentu
Karakteristik konsep produk
                               I.            Konsumen tidak hanya sekedar memenuhi hidup
                            II.            Bahwa konsumen selalu menekankan pada mutu produk
                         III.            Konsumen membedakan mutu dan menampilkan yang membedakan merek suatu barang sat sama lain
                         IV.            Konsumen akan memilih merek yang diinginkan berdasarkan uang yang dimiliki
                            V.            Tugas perusahaan adalah teru menerus melakukan perbaikan mutu

3.      Konsep penjualan
Adalah suatu manajemen yang menganggap konsumen akan melakukan / tidak melakukan pembelian produk berdasarkan atas pertimbangan usaha-usaha nyata untuk menggugah mendorong minat akan produk tersebut.
4.      Konsep pemassaran
5.      Konsep pemasaran sosial

Rabu, 24 November 2010

peluang investasi jagung

Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
Halaman1
Peluang Investasi
Agribisnis Jagung

Jagung  termasuk  tanaman  yang  Familiar  bagi  sebagian masyarakat.  Seiring dengan  perkembangan 
teknologi,  saat  ini  banyak  beredar  jenis  jagung.  Untuk  lebih  mengenal  jagung  sebagai  tanaman 
pangan, dalam bab ini akan diperkenalkan klasifikasi, morfologi, dan jenis jagung. 

  
a.
Klasifikasi dan Morfologi  
Tanaman jagung termasuk dalam  keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. jagung 
termasuk  tanaman  berakar  serabut  yang  terdiri  dari  tiga  tipe  akar,  yaitu  akar  seminal,  akar 
adventif,  dan  akar udara. Akar  seminal tumbuh  dari radikula dan embrio. Akar  adventif  disebut 
juga  akar  tunjang.  Akar  ini  tumbuh  dari  buku  yang  paling  bawah,  yaitu  sekitar  4  cm  dibawah 
permukaan  tanah.  Sementara  akar  udara  adalah  akar  yang  keluar  dari  dua  atau  lebih  buku 
terbawah  dekat  permukaan  tanah.  Perkembangan  akar  jagung  tergantung  dari  varietas, 
kesuburan tanah, dan keadaan air tanah. 
Batang  jagung  tidak  bercabang,  berbentuk  silinder,  dan  terdiri  dari  beberapa  ruas  dan  buku 
ruas.  Pada  buku  ruas  akan  muncul  tunas  yang  berkembang  menjadi  tongkol.  Tinggi  batang 
jagung tergantung varietas dan tempat penanaman,  umumnya berkisar 60-300 cm. 


Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
Halaman 2
Daun  jagung  memanjang  dan  keluar  dari  buku-buku  batang.  Jumlah  daun  terdiri  dari  8-48 
helain.  Tergantung  varietasnya.  Daun terdiri  dari  tiga  bagian, yaitu  kelompok  daun,  lidah  daun, 
dan  helaian  daun.  Kelompok  daun  umumnya  membungkus  batang.  Antara  kelompok  dan 
helaian  terdapat  lidah daun yang disebut liguna. Liguna ini berbulu  dan  berlemak.  Fungsi liguna 
adalah mencegah air masuk kedalam kelompok daun dan batang. 
Bunga  jagung  tidak  memiliki  petal  dan  sepal  sehingga  disebut  bunga  tidak  lengkap.  Bungan 
jagung  juga  termasuk  bunga  tidak  sempurna  karena  bunga  jantan  dan  betina  berada  pada 
bunga yang  berbeda.  Bungan  jantan terdapat di  ujung  batang.  Adapun  bungan  betina terdapat 
di ketiak daun ke-6 atau ke-8 dari bunga jantan. 
Biji  jagung  tersusun  rapi  pada  tongkol.  Dalam  satu  tongkol  terdapat  200-400  biji.  Biji  jagung 
terdiri  dari  tiga  bagian.  Bagian  paling  luar  disebut  paricarrp.  Bagian  atau  lapisan  kedua  yaitu 
endosperm  yang  merupakan  cadangan  makanan  biji.  Sementara  bagian  paling  dalam  yaitu 
embrio atau lembaga. 

b. Potensi Pasar dan Perkembangan Harga Jagung 
Kebutuhan  jagung  di  Indonesia  saat  ini  (2004)  cukup  besar,  yaitu  lebih  dari  10  juta  ton  pipilan 
kering  per  tahun.  Adapun  konsumsi  jagung  terbesar  untuk  pangan  dan  industry  pakan  ternak. 
Hal ini dikarenakan sebanyak 51 % bahan baku pakan ternak adalah jagung. 
Dari  sisi  pasar,  potensi  pemasaran  jagung  terus  mengalami  peningkatan.  Hal  ini  dapat  dilihat 
dari  semakin  berkembangnya  industri  peternakan  yang  pada  akhirnya  akan  meningkatkan 
permintaan  jagung  sebagai  campuran  bahan  ternak.  Selain  bahan  pakan  ternak,  saat  ini  juga 
berkembang  produk  pangan  dari  jagung dalam  bentuk  tepung  jagung  di  kalangan  masyarakat. 
Produk  tersebut  banyak  dijadikan  bahan  baku  untuk  pembuatan  produk  pangan.  Dengan 
gambaran  potensi  pasar  jagung tersebut, tentu  membuka  peluang bagi petani  untuk  menanam 
jagung atau meningkatkan produksi jagungnya. 






Halaman 3  Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
c.  Kegunaan Jagung 
Keuntungan  bertanam  jagung  ternyata  sangat  besar.  Selain  biji  sebagai  hasil  utama,  batang 
jagung  merupakan  bahan  pakan  ternak  yang  sangat  potensial.  Dengan  demikian,  dalam 
pengusahaan  jagung  selain  mendapat  biji  atau  tongkol  jagung,  masih  ditambah  lagi  dengan 
brangkasannya yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi. 
Dari  segi  pengelolaan,  keuntungan  bertanam  jagung  adalah  kemudahan  dalam  budidaya. 
Tanaman  jagung  merupakan  tanaman  yang  tidak  membutuhkan  perawatan  intensif  (tidak 
manja)  dan  dapat  ditanam  di  hampir  semua  jenis  tanah.  Resiko  kegagalan  bertanam  jagung 
umumnya sangat kecil dibandingkan tanaman palawija lainnya. 
Hampir  seluruh  bagian  tananam  jagung  memiliki  nilai  ekonomis.  Secara  umum,  beberapa 
manfaat bagian-bagian tanaman jagung dijelaskan sebagai berikut. 
- Batang dan daun muda untuk pakan ternak ; 
- Batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau atau kompos ; 
- Batang dan daun kering untuk kayu bakar ; 
- Batang jagung untuk lanjaran (turus). 

Secara  garis  besar,  kegunaan  jagung  dapat  dikelompokkan  manjadi  tiga,  yaitu  bahan  pangan, 
pakan ternak, dan bahan baku industry. 
1.  Bahan Pangan 
Bagi  sebagian  besar  masyarakat  Indonesia,  jagung  sudah  menjadi  konsumsi  sehari-hari. 
Biasanya  jagung  dibuat  dalam  bentuk  makanan  seperti  jagung,  bubur  jagung,  jagung 
campuran beras, dan bany ak lagi makanan tradisional yang berasal dari jagung. 
2.  Bahan Pakan Ternak 
Bagi  sebagian  besar  peternak  di  Indonesia,  jagung  merupakan  salah  satu  bahan  campuran 
pakan  ternak.  Bahkan di  beberapa  pedesaan  jagung  digunakan sebagai bahan pakan  utama. 
Biasanya, jagung dicampur  bersama  bahan  pakan lain  seperti  dedak, shol’gum, hijauan, dan 
tepung ikan. Pakan berbahan jagung umumnya diberikan pada ternak ayam, itik, dan puyuh. 



Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
Halaman 4
3.  Bahan Baku Industri 
Di pasaran, banyak beredar produk olahan  jagung. Produk olahan jagung tersebut umumnya 
berasal  dari  industri  skala  rumah  tangga  hingga industri  besar.  Secara garis  besar,  beberapa 
industri yang mengolah jagung menjadi produk sebagai berikut: 
a. Industri giling k ering, yaitu menghasilkan tepung jagung ; 
b. Industri giling basah, yaitu menghasilkan pati, sirup, gula jagung, minyak, dan dextrin ; 
c.  Industri  destilasi  dan  fermentasi,  yaitu  industri  yang  menghasilkan  etil  alcohol,  aseton, 
asam laktat, asam sitrat, gliserol, dan lain-lain. 
Kabupaten Garut  merupakan  penghasil  jagung terbesar di  Jawa  Barat  (40%  kebutuhan Jabar 
dipasok oleh Garut). Setiap tahunnya luas panen jagung di Garut tidak kurang dari 50 ribu ha. 
Produksi  terbesar  dari  jagung  panen  berhasil,  tahun  2004  luas  panen  mencapai  54.946  ha 
dengan  produktivitas  53,46  ton/ha.  Pengembangan  komoditi  jagung  dapat  dilakukan  pada 
industri hulu dan  hilir. Industri  hilir  yang berupa pengolahan pasca panen  baru dilaksanakan 
pada  tingkat  home  industri.  Selain  itu  dengan  potensi  peternakan  di  Kabupaten  Garut 
dimungkinkan untuk menunjang dikembangkannya industri hilir yang lebih maju. 
Selain  bijinya,  bagian  lain  yang  dapat  dimanfaatkan  adalah  tongkol  jagung  yang  dapat 
dimanfaatkan  sebagai  bahan  campuran  pakan  ternak,  kemudian  batangnya  dapat  dijadikan 
senagai  bahan  pulp  (bahan  kertas),  serta  daunnya  yang  dapat  dimanfaatkansebagai  bahan 
pengemasan makanan(parking). 
Jagung  merupakan  tananam  yang  relative  dapat  tumbuh  pada  semua  daerah  dari  dataran 
rendah  sampai  di  daerah  pegunungan  yang  memiliki  ketinggian  antara  1.000-1.800  m  dpl. 
Sedangkan daerah yang tinggian antara 0-600 m dpl. 

d.  Analisis Ekonomi Agribisnis Tanaman Jagung 

NAMA PROYEK  : Agribisnis Jagung 
KAPASITAS   : 500 pohon (sampel penelitian) 
LOKASI  : Samarang, Pasirwangi, Wanaraja, Karangpawitan, Bayongbong, 
   Cisurupan,  Cilawu, Cibalong. 



Halaman 5  Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
Luas Lahan 
KEBUTUHAN LAHAN  : 1 Ha (sample penelitian) 
STATUS LAHAN   : Perkebunan Milik Rakyat 
KEBUTUHAN TENAGA KERJA:    1 orang tenaga kerja/Ha (pengawas) 
       15 orang tenaga tidak tetap 
   Jumlah    : 16 orang 

PERKIRAAN INVESTASI    
Modal Tetap  : Rp. 23.514.000/Ha 
Modal Kerja  : Rp. 118.494.000/Ha 
Jumlah   : Rp. 141.008.000/Ha 

e.   Dukungan Studi 
Studi/identifikasi Peluang Investasi (Opportunity Study)  : v ( ada ) 
Prastudi Kelayakan Proyek (pre Feasibility Study )   : v ( ada ) 
Studi Kelayakan Proyek (FS)      : v ( ada ) 

f. P rofabilitas Finasial 
1.  BEP = 222 Pohon. atau 
  BEP = Rp.62.107.206 
2.  NPV = Rp. 26.405.000 (Proceeds 168.413.000 dan outlays 142.008.000 dan estimasi rr 12%) 
3.  IRR = 16,48% 
4.  ROI (Th ke 4) = 17,63 % (dibulatkan) dan 
  ROI (Th ke 5) = 44,73 % 
5.  PAYBACK PERIOD = Panen pertama (th ke 4) inventasi dapat dikembalikan